( mendaulat bahasa bangsa)
bila Kami ditanya
tentang siapa dia?
Kami jawab
dia hanyalah figura celaka, sungguh.
bila Kami disoal
tentang apa dia?
Kami jawab
sekerat, pernah dia cabuli Kami.
bila Kami digasak
tentang kenapa dia?
Kami jawab
laknat, dia bejat lupa darjat, sungguh.
bila Kami jumpa dia
apa Kami bisa tunduk hormat?
Tidak, bahkan. Akan
Kami hantar surat tanpa alamat.
Tanah ini masih belum kiamat, dan dia, nah!
tak punya lagi tempat untuknya menyadar harap,
kerana dosa ini, adalah nanah sebangsa
hancur seluruh cita punah segala usaha
menjunjung titah-titah mulia seri bahasa Kami.
rizuan mh.
Dis. 08.
USM
No comments:
Post a Comment